Minggu, 09 Juni 2013

OBJEK WISATA KABUPATEN ENREKANG

Kabupaten Enrekang merupakan salah satu Kabupaten yang terletak diProvinsi Sulawesi Selatan. Ditinjau dari sektor wisata, Enrekang tentunya memiliki banyak objek wisata. Kabupaten Enrekang kini telah meningkatkan serta memperbaiki berbagai fasilitas yang sudah dimiliki demi menunjukkan ke dunia luar bahwasanya Enrekang tidak kalah dengan Kabupaten tetangganya (Tanah Toraja).

Jika dilihat dari letak strategisnya, Kabupaten Enrekang adalah jalur akses ke Tanah Toraja. Hal ini memberikan peluang kepada Kabupaten Enrekang untuk menarik wisatawan untuk singgah menikmati kekayaan alam yang dimiliki. Kalau di Tana Toraja ada permandian yang sudah terkenal ke dunia internasional, di Kota Massenrempulu juga terdapat permandian serta  berbagai obyek wisata lainnya seperti :


1. Permandian Alam Lewaja

Permandian Alam Lewaja mempunyai jarak 6 km dari Ibu kota Enrekang. Arah timur dapat ditempuh dalam waktu 15 menit. Disamping dapat menikmati kolam kita dapat juga menikmati keindahan alam lewaja, dengan air yang jernih dan sejuk.


2. Air Terjun Lambai
Terletak di Batuapi Desa Mangkawani Kec.Maiwa sekitar 40 Km dari Kota Enrekang.


3. Lo'ko Bubau.
Kabupaten Enrekang terkenal dengan sebutan Negeri Seribu Gua.Lo'ko Bubau merupakan salah satu goa yang sangat menajubkan gengan stalaktit dan Stalakmit yang sunguh mempesona.gua ini terletak di desa Kandinge Kec.Baraka,53 Km dari kota Enrekang.


4. Desa Bone - Bone ( Kampung Bebas Asap Rokok )
Desa ini terkenal sebagai kawasan percontohan untuk daerah desa bebas dari asap rokok yang sudah terkenal baik dalam negeri maupun mancanegara.Desa ini terletak di Kec.Baraka yang berjarak 5 Km dari kecamatan dan berjarak 50 Km dari kabupaten Enrekang.


5. Sapo Kaluppini ( Rumah Kaluppini ) 
Rumah Adat di desa Kaluppini kecamatan Enrekang di gunakan sebagai tempat pelaksanaan adat Maccerang Manurung yang diadakan sekali dalam 8 ( Delapan ) Tahun.

6. Situs Tontonan.
Situs Tontonan yang dulu di kenal dengan serambi mayat merupakan situs peninggalan prasejarah dimana terdapat mandu atau erong sebagai wadah kubur pada zaman sebelum masuknya Islam Situs terletak di Tontonan Kel.Tanete Kec.Anggeraja 27 Km dari Kabupaten Enrekang .Kawasan Ini juga menjadi pusat kegiatan panjat tebing yang dilengkapi sarana Outbond lainnya.



7. Bunker Jepang
Bunker Jepang ( Nippon ) adalah benteng pertahanan pada zaman penjajahan Jepang digunakan untuk menghadapi tentara sekutu dan tentara perjuangan indonesia yang banyak di temukan 
di sekitar Gunung Bambapuang 16 Km dari Kota Enrekang, tepatnya Kecamatan Alla.


8. Lo'ko Palakka ( Goa Palakka )
Lo'ko Palakka terletak di Labatu Desa Palakka Kecamatan Maiwa sekitar 7 ( tujuh ) dari kecamatan Maiwa.

9.Situs Benteng Alla
Di situs ini kuburan kuno yang masih mengunakan Erong sebagai wadah Kuburan dah ruangan gua yang memiliki celah sehinggah dapat mengawasi keadaan Luar pada saat terjadi peperangan.

10. Villa Bampapuang 
Villa tersebut sangat strategis karena lokasinya berada pada jalur menuju daerah wisata Tana Toraja yaitu 18 km arah utara Kab. Enrekang dan berada pada ketinggian 800 m diatas permukaan air laut. Di Villa ini wisatawan sering mengambil gambar keindahan Gunung Buttu Kabobong
yang biasa di kenal dengan sebutan "Gunung Nona".

 
11. Lo'ko Malilin ( Goa Malilin )
Terletak di Desa Pana Kec.Alla sekitar 42 Km dari ibukota kabupaten Enrekang.

12. Lo'ko Tappaan ( Goa Tappaan )
Terletak di desa Limbuang Kec.Maiwa sekitar 50 Km dari kota Enrekang di dalam lo'ko ( goa ) tappaan terdapat kolam kecil dan air terjun setinggi 7 ( tujuh ) meter.

13. Buntu/ Buttu Kabobong 
Buttu Kabobong berada diwilayah di Desa Bambapuang kecamatan Anggeraja dengan menempuh jarak 18 km dari kota Enrekang dari arah utara menuju Tana Toraja atau sekitar 800 m dari permukaan air laut dan dapat ditempuh 20 menit perjalanan.


14. Situs Batu Tondon
Situs Batu Tondon terletak di tondon Desa Tongkonan Kecamatan Enrekang sekitar 20 Km dari kota Enrekang terdapat hamparan baru gamping seluas 300 m dimana terdapat goresan berbagaia bentuk,batu berlubang yang berjumlah 56 buah yang diyakini merupakan peninggalan masa prasejarah di atas hamparan batu itu terdapat mesjid tua yang berumur ratusan tahun.

15. Maccerang Manurung Palipada
Pesta Adat Maccerang Manurung Palipada diadakan sekali dalam 8 Tahun di Desa Kaluppini Kec.Enrekang , 9 Km dari Kota Enrekang.

16. Gunung LATIMOJONG
Gunung Latimojong adalah gunung tertinggi di Sulawesi Selatan dengan tinggi 3478 mdpl,yang sudah sering menjadi ajang pendakian bagi pencinta alam,berada di desa karangan Desa Latimojong Kec.Baraka sekitar 70 Km dari Kota Enrekang.

17. Batu Kodok
Terletak sekitar situs Tontonan di kelurahan Tanete dan tidak jauh dari situs tontonan,batu ini terletak di tengah sungai serta batu ini terbentuk secara alamiah sehinggah dapat menyeruapai  kodok.

18. Bola Battoa ( Rumah Besar )
Rumah adat di Lembong desa Rangga Kec.Enrekang rumah ini berusia kurang lebih 200 tahun dan dalam keadaan terawat dan terpelihara secara turun temurun.

19. Kebun Raya Enrekang
Kebun Raya Enrekang terletak di Desa Batumila Kec.Maiwa sekitar 22 Km dari kota Enrekang dengan Luas sekitar 300 HA.Kebun Raya Enrekang salah satu  kebun raya terbaik di antara  

7 ( tujuh ) kebun raya di Indonesia. Kebun ini berkosentrasi di bidang tropika ( wilayah Wallceae ), Pendidikan, Linkungan dan Pariwisata.


OK SELAMAT MEMILIH :D


TEMPAT PARIWISATA DI KABUPATEN ENREKANG

TEMPAT PARIWISATA DI KABUPATEN ENREKANG

Sabtu, 08 Juni 2013

Wisata Gunung Nona



Kabupaten Enrekang merupakan salah satu alternatif daerah yang sebaiknya Anda kunjungi jika sedang berada di Sulawesi Selatan. Berbagai objek wisata alam dapat Anda nikmati saat melintasi daerah ini. Salah satunya keindahan Gunung Buttu Kabobong. Gunung ini terkenal karena bentuknya yang unik,yakni menyerupai kelamin manusia. Gunung ini juga kerap disebut sebagai Gunung Nona.

Kabupaten yang terletak pada kilometer 196 dan kilometer 281 dari kota Makassar berbatasan langsung dengan Kabupaten Tana Toraja pada sebelah utara,sebelah timur Kabupaten Luwu, sebelah selatan Kabupaten Sidrap dan sebelah barat Kabupaten Pinrang ini, menawarkan sebuah landscape cantik nan menakjubkan,yakni pegunungan yang sejuk dan pepohonan rindang yang tumbuh di kiri-kanan jalan, lembah berjejer yang membingkai kemegahan alam yang mana kesemuanya itu merupakan buah karya dari Sang Pencipta alam raya ini. Diantara pebukitan di Enrekang, terdapat satu gugusan lereng yang memiliki keunikan tersendiri yang oleh warga sekitar dinamai Buttu Kabobong.

Buttu berarti gunung sedangkan Kabobong berarti alat vital wanita. Masyarakat setempat,memberi julukan Buttu Kabobong sebagai gunung erotis, karena bila dilihat sekilas bentuknya memang tidak terlalu nampak. Tapi, bila diperhatikan dengan lebih seksama, barulah bentuk yang dimaksud itu akan tergambar lebih jelas. Buttu kabobong merupakan daerah dataran tinggi yang berada di desa Bambapuang, Kecamatan Anggeraja.
Kepengatan yang Anda alami saat melewati jalan menanjak dan berkelok-kelok kala melintasi daerah Enrekang, akan terasa hilang disaat anda menyempatkan diri singah sejenak beristirahat di warung mendate dan warung resting diseputaran gunung Buttu Kabobong,sambil menikmati nuansa alam yang indah dengan hembusan angin sejuk segar khas dari daerah yang juga dikenal sebagai penghasil buah Salak dan kentang.

Gunung Buttu Kabobong menjadi salah satu daya tarik obyek wisata yang dimiliki oleh Kabupaten Enrekang,dan bagi Anda yang berminat untuk mampir sejenak sambil beristirahat diseputaran Buttu Kabobong, tersedia fasilitas penginapan yang dapat Anda pilih sesuai selera, diantaranya Bukit kenangan dan Bukit Indah.

Lokasi gunung Buttu Kabobong dapat ditempuh dengan jarak sekitar 16 km dari kota Enrekang arah utara menuju Tana Toraja. Iklim diseputaran pegunungan ini sangat dingin, kebanyakan tourist yang menuju Tana Toraja berhenti sejenak dibeberapa warung dan penginapan yang ada disekitar gunung Buttu Kabobong, hanya untuk menikmati pemandangan area pegunungan dan suguhan kopi Kotu atau penganan kue tradisional khas Masserengpulu dep’pa tetekan atau masyarakat Toraja biasa menyebutnya dep’pa Tori, kue yang terbuat dari tepung beras dicampur gula merah.
Saat ini Obyek wisata alam menjadi fenomena baru dalam dunia pariwisata kita (back to Natur), termasuk legenda-legenda jaman dahulu yang dipercaya dapat menjadi potensi wisata yang menarik untuk dikunjungi,seperti pegunungan Tangkuban Perahu di Jawa Barat, sebongkah batu dipinggir pantai berwujud manusia sebagai sosok Malin Kundang di Padang, Sumatera Barat. Batu besar berbentuk kemaluan laki-laki dan batu berbentuk kemaluan perempuan di Kepulauan Riau, juga Gunung Buttu Kabobong yang ada di Enrekang, Sulawesi Selatan yang menyerupai kemaluan perempuan.
Tunggu apalagi segera atur jadwal anda untuk mengunjunginya...

Sejarah terbentuknya Kabupaten Enrekang


Sejak abad XIV, daerah ini disebut MASSENREMPULU' yang artinya meminggir gunung atau menyusur gunung, sedangkan sebutan Enrekang dari ENDEG yang artinya NAIK DARI atau PANJAT dan dari sinilah asal mulanya sebutan ENDEKAN. Masih ada arti versi lain yang dalam pengertian umum sampai saat ini bahkan dalam Adminsitrasi Pemerintahan telah dikenal dengan nama “ENREKANG” versi Bugis sehingga jika dikatakan bahwa Daerah Kabupaten Enrekang adalah daerah pegunungan sudah mendekati kepastian, sebab jelas bahwa Kabupaten Enrekang terdiri dari gunung-gunung dan bukit-bukit sambung-menyambung mengambil ± 85% dari seluruh luas wilayah sekitar 1.786.01 Km².


Menurut sejarah, pada mulanya Kabupaten Enrekang merupakan suatu kerajaan besar yang bernama MALEPONG BULAN, kemudian kerajaan ini bersifat MANURUNG dengan sebuah federasi yang menggabungkan 7 kawasan/kerajaan yang lebih dikenal dengan federasi ”PITUE MASSENREMPULU”, yaitu:
  1. Kerajaan Endekan yang dipimpin oleh Arung/Puang Endekan
  1. Kerajaan Kassa yang dipimpin oleh Arung Kassa'
  1. Kerajaan Batulappa' yang dipimpin oleh Arung Batulappa'
  1. Kerajaan Tallu Batu Papan (Duri) yang merupakan gabungan dari Buntu Batu, Malua, Alla'. Buntu Batu dipimpin oleh Arung/Puang Buntu Batu, Malua oleh Arung/Puang Malua, Alla' oleh Arung Alla'
  1. Kerajaan Maiwa yang dipimpin oleh Arung Maiwa
  1. Kerajaan Letta' yang dipimpin oleh Arung Letta'
  1. Kerajaan Baringin (Baringeng) yang dipimpin oleh Arung Baringin
Pitu (7) Massenrempulu' ini terjadi kira-kira dalam abad ke XIV M. Tetapi sekitar pada abad ke XVII M, Pitu (7) Massenrempulu' berubah nama menjadi Lima Massenrempulu' karena Kerajaan Baringin dan Kerajaan Letta' tidak bergabung lagi ke dalam federasi Massenrempulu'.
Akibat dari politik Devide et Impera, Pemerintah Belanda lalu memecah daerah ini dengan adanya Surat Keputusan dari Pemerintah Kerajaan Belanda (Korte Verkaling), dimana Kerajaan Kassa dan kerajaan Batu Lappa' dimasukkan ke Sawitto. Ini terjadi sekitar 1905 sehingga untuk tetap pada keadaan Lima Massenrempulu' tersebut, maka kerajaan-kerajaan yang ada didalamnya yang dipecah.
Beberapa bentuk pemerintahan di wilayah Massenrempulu' pada masa itu, yakni:
  1. Kerajaan-kerajaan di Massenrempulu' pada Zaman penjajahan Belanda secara administrasi Belanda berubah menjadi Landshcap. TiapLandschap dipimpin oleh seorang Arung (Zelftbesteur) dan dibantu oleh Sulewatang dan Pabbicara /Arung Lili, tetapi kebijaksanaan tetap ditangan Belanda sebagai Kontroleur. Federasi Lima Massenrempulu' kemudian menjadi: Buntu Batu, Malua, Alla'(Tallu Batu Papan/Duri), Enrekang (Endekan) dan Maiwa. Pada tahun 1912 sampai dengan 1941 berubah lagi menjadiOnder Afdeling Enrekang yang dikepalai oleh seorang Kontroleur (Tuan Petoro).
  1. Pada zaman pendudukan Jepang (1941–1945), Onder Afdeling Enrekang berubah nama menjadi Kanrikan. Pemerintahan dikepalai oleh seorang Bunkem Kanrikan.
  1. Dalam zaman NICA (NIT, 1946–27 Desember 1949), kawasan Massenrempulu' kembali menjadi Onder Afdeling Enrekang.
  1. Kemudian sejak tanggal 27 Desember 1949 sampai 1960, Kawasan Massenrempulu' berubah menjadi Kewedanaan Enrekang dengan pucuk pimpinan pemerintahan disebut Kepala Pemerintahan Negeri Enrekang (KPN Enrekang) yang meliputi 5 (lima) SWAPRAJA, yakni:
  • SWAPRAJA ENREKANG
  • SWAPRAJA ALLA
  • SWAPRAJA BUNTU BATU
  • SWAPRAJA MALUA
  • SWAPRAJA MAIWA
Yang menjadi catatan atau lembaran sejarah yang tak dapat dilupakan bahwa dalam perjuangan atau pembentukan Kewadanaan Enrekang (5 SWAPRAJA) menjadi DASWATI II / DAERAH SWANTARA TINGKAT II ENREKANG atau KABUPATEN MASSENREMPULU'. (Perlu ingat bahwa yang disetujui kelak dengan nama Kabupaten Dati II Enrekang mungkin karena latar belakang historisnya).
Adapun pernyataan resolusi tesebut antara lain:
  • Pernyataan Partai/Ormas Massenrempulu' di Enrekang pada tanggal 27 Agustus 1956.
  • Resolusi Panitia Penuntut Kabupaten Massenrempulu di Makassar pada tanggal 18 Nopember 1956 yang diketuai oleh almarhum Drs. H.M. RISA
  • Resolusi HIKMA di Parepare pada tanggal 29 Nopember 1956
  • Resolusi Raja-raja (ARUM PARPOL/ORMAS MASSENREMPULU') di Kalosi pada tanggal 14 Desember 1956

KELOMPOK SURVEY LAPANGAN KABUPATEN ENREKANG

BERIKUT SUSUNANNYA

MATA KULIAH   : STUDIO PERENCANAAN WILAYAH
SEMESTER           : EMPAT (IV)
JURUSAN            : TEKNIK PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA

KELOMPOK 1 (KECAMATAN ENREKANG)

ANDI NUR INDAH SARI (60800111001)
    ANDI APRILIAWATY. U.KH (60800111002)
    ABDI NUGRAHA (60800111004)
    ABDUL KADIR (60800111005)
   ABDUL KADIR ASLAM (60800111006)
   AHMAD MANGERANG (60800111007)
   AGUS MULYADI (60800111009)
      AKBAR BAHAR (60800111013)

KELOMPOK 2 (KECAMATAN CENDANA)

   ANDI BESSE’ YAYU’ (60800111015)
   ANDI FIRA TENRIOLA (60800111001)
      ANDI IDHAM ASMAN (60800111018)
   ASWAR ANAS NASIR (60800111019)
   BIMO ADJIE WIDYANTORO (60800111021)
   FACHRUDDIN (60800111027)
   FEBRIANTO (60800111028)
   FIRMANSYAH (60800111029)
   ZULHAN KHALID (60800111081)

KELOMPOK 3 (KECAMATAN ANGGERAJA)

   AULIA REZKI BUSTAMAL (60800111020)
   DEVY WULANDARI (60800111022)
   EKA ANDRIANI (60800111025)
   HAERUL AKRAM (60800111030)
   HAERULLAH B.J (60800111031)
   HARIADI (60800111032)
   HASANUDDIN (60800111034)
   HERMULIADI (60800111035)
   ILHAM AZHARI SAID (60800111036)

KELOMPOK 4 (KECAMATAN MAIWA)

   EVY EVRIANA (60800111026)
   JUNAS (60800111038)
   JUSMAN. B (60800111039)
   M. ADYATMA ARIFIN (60800111041)
   M. QAMAR PURNAMA AS’AD (60800111042)
   ZAKY TAHIRY (60800111043)
   MARDIULLAH (60800111044)
   YUYUN ISKANDAR ABBAS (60800111077)
   MEGAWATI (60800111046)

KELOMPOK 5 (KECAMATAN MALUA)

   MIZWAR NAWAWI (60800111047)
   MUH. AMRI (60800111048)
   MUH. ARMAN TAUFIK (60800111049)
   MUH. AKBAR DWI JAYA. I (60800111050)
   MUHAJIR SYAM (60800111051)
   MUHAMMAD AYAT (60800111052)
   MUSDHALIFAH RAHMAN (60800111056)
   MUTTAHIDAH ARDILLA (60800111058)
   NUR AMINI ADSAH (60800111060)

KELOMPOK 6 (KECAMATAN ALLA’)

   MUHAMMAD AZWAR ANAS (60800111053)
   MUHAMMAD RUSYAID (60800111054)
   MUHAMMAD YASER (60800111055)
   MUSLIADI. D (60800111057)
   NASRULLAH (60800111059)
   NUR RATIKA SYAMSIAR (60800111062)
   NURHAYATI (60800111064)
   RAMLAN (60800111065)
   RESTU YUSUF (60800111066)

KELOMPOK 7 (KECAMATAN BARAKA)

   RIDHASARI IDRIS (60800111067)
   RINI (60800111068)
   RUSDI (60800111069)
   SITI MUTMAINNA. K (60800111070)
   TZUL FAJRIANI (608001110073)
   WITA DWI ASTUTI WAHID (60800111074)
   YOGIE ABDILLAH (60800111075)
   ZAENAL AMRI (60800111078)
    ZULFAHMI (60800111080)

KELOMPOK 8 (KECAMATAN BAROKO)

   LAILY FITRI RAMADHANI (60800110040)
   DIAN KURNIA SARI (60800110023)
   IWAN SAPUTRA (60800110038)
   ILHAM IRWANI. S (60800110035)
   IFRIYANI TRI WASTUTI (60800110030)
     ANDI FATHURAHMAN (60800111016)